United dan Akademi

Mason Greenwood merayakan golnya ketika melawan AZ Alkmaar (13/12).

Mason Greenwood, pemain jebolan akademi Manchester United yang kini masih berusia 18 tahun, mencetak dua gol ketika United menjamu AZ Alkmaar dalam pertandingan terakhir fase grup UEFA Europa League dengan skor akhir 4-0 dan satu gol krusial setelah masuk dari bangku cadangan yang membuat United terhindar dari kekalahan melawan Everton dalam lanjutan EPL pekan ke-17.

Anomali atau Robin Hood?

Manchester United memenangkan dua laga Big Match berturut-turut melawan Tottenham Hotspurs dan Manchester City. Sebuah hasil yang mengejutkan karena dua laga sebelumnya United ditahan imbang oleh Sheffield United dan Aston Villa. Dua hasil imbang tersebut sempat membuat para fans tidak berharap lebih dari "tidak terbantai" oleh dua klub besar ini, khususnya Tottenham Hotspurs yang sedang berada pada tren positif semenjak dipegang oleh manajer baru yang juga sempat menduduki kursi manajer di MU, yakni Jose Mourinho.

Apa yang Terjadi dengan United?

Ole Gunnar Solskjaer merupakan legenda klub ini yang membawa United menjuarakan titel Champions League sekaligus meraih treble pada musim 1998/99. Ole ditunjuk sebagai caretaker dari Jose Mourinho setelah Mou dinyatakan dipecat sebagai pelatih United pada saat itu. Semua berjalan dengan lancar dengan penunjukan Ole sebagai caretaker. Hingga pada akhirnya Ole ditawarkan sebagai manajer tetap United. Semenjak itu terjadi, performa United kian naik turun bahkan menurun.

Musim 2019/20 ini menjadi musim pertama Ole menjadi pelatih United semenjak awal musim. Menurut pandangan pribadi saya, Ole mencoba menghidupkan kembali nyawa United yang dibangun oleh Sir Alex yakni membangun pemain dari akademi. Orientasi pelatihan dan manajemen Ole sebagai manajer United juga merupakan orientasi yang mengarah ke masa depan. Ole membeli pemain-pemain muda di awal musim, seperti Daniel James dan Aaron Wan-Bissaka. Selain mereka berdua, Ole juga mendatangkan pemain belakang, Harry Maguire, yang memecahkan rekor pembelian pemain belakang termahal yang sebelumnya dipegang oleh Virgil van Dijk.

Rooney Sudah Kembali?

Pertengahan Minggu ini, Wayne Rooney penyerang andalan United telah menunjukkan jati diri aslinya setelah menjebloskan 2 gol sekaligus dalam satu pertandingan saat bertamu ke St. James' Park markas Newcastle United. Tidak hanya 2 gol yang dicetaknya, namun Rooney juga menyumbang assist pada gol Jesse Lingard.

Pengembalian Adnan Januzaj

Adnan Januzaj saat berseragam Dortmund pada paruh musim 2015/16

Pada awal musim ini manajer MU, Louis van Gaal meminjamkan pemain muda asal Belgia ke klub asal Jerman Borussia Dortmund. Ia memilih untuk meminjamkannya karena Adnan Januzaj menginginkan jam terbang lebih banyak dibandingkan posisinya saat ini.

Sebelum selesai terjadinya negosiasi antar Dortmund dan Manchester United, Januzaj semoat menunjukkan performa apiknya bersama MU pada pertengahan Agustus(tepatnya 15 Agustus) saat bertamu ke Villa Park, dengan mencetak gol semata wayang ke gawang Brad Guzan dari umpan Juan Mata.

Squad MU tahun 2014/15 + Nomor Punggung

Pendatangan Manajer baru Louis van Gaal membuat skuad MU dalam keadaan hampir 180 derajat dari era-nya SAF. Tidak hanya skuad, namun cara melatih dan taktik yang dipakai juga sangat berbeda dengan Sir Alex Ferguson. Dan karena itu pula ada beberapa pemain yang hengkang dari Manchester United. Biarpun begitu, berkat kepelatihannya musim ini, MU kembali dalam "Big Four" liga primer Inggris. Simak saja sejumlah pemain ini yang ikut terlibat dalam skuad MU pada tahun 2014/15 ini.

Untuk Lini Belakang

Marcos Rojo adalah salah satu bek Argentina yang bermain baik di FIFA World Cup 2014 lalu. Rojo bermain untuk Sporting CP sebelumnya. Transfer Marcos Rojo mekibatkan sayap portugal yang sempat bermain di Sporting CP pada tahun 2005 hingga 2007 yaitu Luis Carlos Almeida da Cunha atau lebih dikenal dengan sebutan Nani. Gelandang yang dibeli oleh SAF pada tahun 2007 itu kembali bermain untuk Sporting CP dalam status pinjaman dari Man. Utd. Sayap Portugal berusia 27 tahun itu mengingkinkan bermain di tim inti, tetapi posisi Nani tidak cocok dengan formasi yang diterapkan oleh manajer anyar Manchester United, Louis van Gaal.